Baru-baru ini saya sedang mendalami salah satu cabang bela diri yang berasal dari negri samba Brazil, yup Capoeira..
Capoeira adalah salah satu bela diri yang menarik dan cukup aneh dari bermacam-macam bela diri yang ada di dunia, Capoeria berasal dari negara Brazil namun bela diri ini di ciptakan bukan oleh penduduk asli Brazil sendiri melainkan oleh para budak-budak Afrika yang dibawa oleh bangsa Portugis ke Brazil pada sekitar tahun 1500an untuk di pekerjakan di perkebunan-perkebunan besar di Brazil. Bela diri ini sebenarnya pada saat diciptakan tidak mempunyai gerakan-gerakan seperti tarian-tarian yang banyak anda liat sekarang, tetapi karena capoeira adalah beladiri yang berbahaya yang di gunakan untuk melawan para bangsa portugis Capoeira pun akhirnya di hilangkan dan dilarang untuk dipelajari dan disebarkan di Brazil.
Namun para ahli-ahli beladiri capoeira pun tidak putus asa dengan adanya pelarangan tersebut dan akhirnya mereka pun menciptakan gerakan-gerakan yang unik dan aneh yang terlihat seperti tarian-tarian tradisional ini untuk menyamarkan capoeira dari pengawasan2 yang dilakukan oleh para bangsa portugis. Dan untuk menyempurnakannya kamuflasenya pun akhirnya musik2 pun di padukan untuk mengiringi latihan dan pertarungan yang disebut JOGO dari capoeira tersebut. Dan alat-alat musik yang biasa di gunakan adalah berimbau,atabaque dan pandero.
gambar alat musik berimbau
alat musik Atabaque
gambar alat musik pandora
Menurut sejarah munculnya nama capoeira dan sejarah munculnya capeira ke publik yang saya baca dari wikipedia begini "Ketika seorang budak melarikan diri ia akan dikejar oleh “pemburu” profesional bersenjata yang bernama capitães-do-mato (kapten hutan). Biasanya capoeira adalah satu-satunya bela diri yang dipakai oleh budak tersebut untuk mempertahankan diri. Pertarungan mereka biasanya terjadi di tempat lapang dalam hutan yang dalam bahasa tupi-guarani (salah satu bahasa pribumi di Brazil) disebut caá-puêra – beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa inilah asal dari nama seni bela diri tersebut. Mereka yang sempat melarikan diri berkumpul di desa-desa yang dipagari yang bernama quilombo, yaitu sebuah tempat yang susah dicapai. Quilombo yang paling penting adalah Palmares yang mana penduduknya pernah sampai berjumlah sepuluh ribu dan bertahan hingga kurang lebih selama enam puluh tahun melawan kekuasaan yang mau menginvasi mereka. Ketua mereka yang paling terkenal bernama Zumbi.
Ketika hukum untuk menghilangkan perbudakan muncul dan Brazil mulai mengimport pekerja buruh kulit putih dari negara-negara seperti Portugal, Spanyol dan Italia untuk bekerja di pertanian, banyak orang negro terpaksa berpindah tempat tinggal ke kota-kota, dan karena banyak dari mereka yang tidak mempunyai pekerjaan mulai menjadi penjahat. Capoeira, yang sudah menjadi urban dan mulai dipelajari oleh orang-orang kulit putih, di kota-kota seperti Rio de Janeiro, Salvador da Bahia dan Recife, dan capoeira pun mulai dilihat oleh publik sebagai permainan para penjahat dan orang-orang jalanan, maka muncul hukum untuk melarang Capoeira. Sepertinya pada waktu itulah mereka mulai menggunakan pisau cukur dalam pertarungannya, ini merupakan pengaruh dari pemain capoeira yang berasal dari Portugal dan menyanyikan fado (musik tradisional Portugis yang mirip dengan keroncong)
. Pada waktu itu juga beberapa sektor yang rasis dari kaum elit Brazil berteriak melawan pengaruh Afrika dalam kebudayaan negara, dan ingin “memutihkan” negara mereka. Setelah kurang lebih setengah abad berada dalam klandestin, dan orang-orang mepelajarinya di jalan-jalan tersembunyi dan di halaman-halaman belakang rumah, Manuel dos Reis Machado, dan muncul lah Sang Guru (Mestre) Bimba, yang mengadakan sebuah pertunjukan untuk Getúlio Vargas, presiden Brazil pada waktu itu, dan ini merupakan permulaan yang baru untuk capoeira. Mulai didirikan akademi-akademi, agar publik dapat mempelajari permainan capoeira. Nama-nama yang paling penting pada masa itu adalah Vicente Ferreira Pastinha (Sang Guru Pastinha), yang mengajarkan aliran “Angola”, yang sangat tradisional, dan Mestre Bimba, yang mendirikan aliran dengan beberapa inovasi yang ia namakan “Regional”. Sejak masa itu hingga masa sekarang capoeira melewati sebuah perjalanan yang panjang. Saat ini capoeira dipelajari hampir di seluruh dunia, dari Portugal sampai ke Norwegia, dari Amerika Serikat sampai ke Australia, dari Indonesia sampai ke Jepang. Di Indonesia capoeira sudah mulai dikenal banyak orang, disamping kelompok yang ada di Yogyakarta, juga terdapat beberapa kelompok di Jakarta.
Banyak pemain yang yang berminat mempelajari capoeira karena lingkungannya yang santai dan gembira, tidak sama dengan disiplin keras yang biasanya terdapat dalam sistem bela diri dari Timur. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang penulis besar dari Brazil Jorge Amado, ini “pertarungan yang paling indah di seluruh dunia, karena ini juga sebuah tarian”. Dalam capoeira teknik gerakan dasar dimulai dari “ginga” dan bukan dari posisi berhenti yang merupakan karateristik dari karate, taekwondo, pencak silat, wushu kung fu, dll...; ginga adalah gerakan-gerakan tubuh yang berkelanjutan dan bertujuan untuk mencari waktu yang tepat untuk menyerang atau mempertahankan diri, yang sering kali adalah menghindarkan diri dari serangan. Dalam rhoda para pemain capoeira mengetes diri mereka, lewat permainan pertandingan, di tengah lingkaran yang dibuat oleh para pemain musik dengan alat-alat musik Afrika dan menyanyikan bermacam-macam lagu, dan pemain lainnya bertepuk tangan dan menyanyikan bagian refrein. Lirik lagu-lagu itu tentang sejarah kesenian tersebut, guru besar pada waktu dulu dan sekarang, tentang hidup dalam masaperbudakan, dan perlawanan mencapai kemerdekaan. Gaya bermain musik mempunyai perbedaan ritme untuk bermacam-macam permainan capoeira, ada yang perlahan dan ada juga yang cepat."
Tapi sekarang banyak orang yang mengkritik apakah capoeira bisa dipercayakan keampuhannya untuk di gunakan di jalanan dan dikehidupan..???
saya pun pada awalnya tidak percaya bahwa capoeira bisa di gunakan di jalanan atau tidak tapi seperti kata pepatah jangan lihat buku dari covernya , setelah saya mendalaminya saya pun merasa apa yang saya pikirkan selama ini salah. So DONT JUDGE THE BOOK FROM THE COVER BEFORE YOU KNOW THE STORY OF THAT BOOK.




maaf kalau boleh tau ini Daniel k'k ilab bukan
BalasHapus